PLN Bangun Pembangkit Surya Terapung 92 MW: Langkah Besar Menuju Energi Hijau
| PLN Bangun Pembangkit Surya Terapung 92 MW: Langkah Besar Menuju Energi Hijau |
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui Sub Holding PLN Indonesia Power (PLN IP) baru-baru ini memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling dengan kapasitas 92 megawatt-peak (MWp) di Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Proyek ini diproyeksikan sebagai salah satu tonggak penting dalam transformasi energi bersih di Indonesia.
Spesifikasi & Target Proyek
-
Kapasitas pembangkit: 92 MWp Produksi listrik tahunan diperkirakan lebih dari 130 Gigawatt-jam (GWh)
-
Cukup untuk memasok kebutuhan listrik sekitar 24.000 rumah tangga
-
Pengurangan emisi karbon diperkirakan mencapai 104.000 ton CO₂ per tahun
-
Area penggunaan kurang dari 5% dari total luas Waduk Saguling, sehingga fungsi utama waduk (irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)) tidak terganggu.
-
Waktu operasional komersial ditargetkan pada November 2026
Alasan dan Manfaat Utama
-
Dukungan Energi Terbarukan (EBT)
Proyek ini mendukung target nasional peningkatan bauran energi baru terbarukan, sebagai bagian dari komitmen pemerintah dan PLN dalam menghadirkan sumber listrik yang lebih bersih dan ramah lingkungan. -
Ketahanan Energi & Keandalan Listrik Daerah
Dengan tambahan kapasitas dari sumber surya terapung, pasokan listrik di Jawa Barat dapat menjadi lebih stabil, terutama di wilayah yang membutuhkan penambahan kapasitas listrik bersih. -
Manfaat Lingkungan
Pengurangan emisi karbon dan penggunaan teknologi floating PV yang memiliki efek pendinginan alami serta mengurangi penguapan air dari permukaan waduk menjadi dua manfaat lingkungan yang cukup signifikan. -
Memberdayakan Komunitas Lokal
Keberadaan proyek diperkirakan akan membuka peluang kerja lokal, serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar melalui akses energi, peningkatan kualitas lingkungan dan kemungkinan keterlibatan dalam operasional.
Tantangan yang Perlu Diperhatikan
-
Perawatan dan stabilitas instalasi terapung
Panel solar terapung memerlukan teknologi yang tangguh terhadap kondisi air, cuaca, gelombang, dan kemungkinan korosi. -
Dampak ekologis
Meskipun hanya menggunakan <5% area waduk, tetap perlu memonitor dampak terhadap ekosistem air, flora/fauna, penguapan air, dan kualitas air. -
Pendanaan dan investasi
Sampai sekarang belum dipublikasikan secara lengkap berapa total investasi untuk proyek ini. Pemerintah atau PLN mungkin perlu dukungan dana tambahan dari investor ataupun kerjasama internasional untuk efisiensi biaya.
Proyek PLTS Terapung Saguling kapasitas 92 MWp merupakan langkah nyata menuju masa depan energi hijau Indonesia. Dengan manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi, proyek ini bukan hanya memperkuat ketahanan energi, tapi juga menjadi simbol transformasi ambisius di sektor kelistrikan.
Jika berhasil sesuai target, proyek ini akan menjadi contoh proyek terobosan yang dapat diikuti oleh daerah-daerah lain, mempercepat transisi ke energi bersih, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memperkuat posisi Indonesia dalam upaya global menghadapi perubahan iklim.